Lombok Timur NTB - 132 siswa Bintara Polri Polda NTB gelombang I Tahun Angkatan (TA) 2024 telah dinyatakan selesai mengikuti Pendidikan dan Latihan di Sekolah Polisi Negara (SPN) Belanting Polda NTB dan telah dinyatakan Lulus serta berhak mengikuti Pelantikan sebagai anggota Polri dengan pangkat Brigadir dua (Bripda).
Pelantikan Ke 132 Polri baru ini menjadi salah satu rangkaian kegiatan pada Upacara Penutupan Pendidikan dan Latihan Bintara Polri Gelombang I TA 2024 yang dilaksanakan di SPN Belanting Polda NTB, Kamis (11/07/2024).
Upacara penutupan yang dirangkaikan dengan Pelantikan sebagai anggota Polri tersebut dipimpin oleh Wakapolda NTB Brigjen Drs. Ruslan Aspan sekaligus sebagai inspektur pada upacara penutupan yang dihadiri segenap PJU Polda NTB, Kepala SPN Belanting Polda NTB, Kapolres/ta se Pulau Lombok, Kepala OPD Pemkab Lombok Timur, Dandim Lombok Timur, serta para undangan lainnya termasuk para orang tua seluruh siswa Bintara Polri yang akan dilantik menjadi anggota Polri.
“Saat ini dan mulai hari ini adik-adik telah resmi menyandang status sebagai anggota Polisi Republik Indonesia, maka dengan perubahan status tersebut tentu diharapkan akan terjadi perubahan polah pikir dan tingkah laku agar menjadi teladan bagi masyarakat umum, “ ucap Wakapolda NTB dalam amanatnya di hadapan para Bintara yang baru saja dilantik.
Upacara ini bertanda telah berakhirnya seluruh proses rangkaian pendidikan dan Latihan pembentukan Bintara dan tamtama Polri Gelombang I T.A 2024. Oleh karena itu kesiapan fisik dan mental tentu diutamakan sebagai pendukung pelaksanaan tugas-tugas anggota Polri kedepan dalam rangka menciptakan Harkamtibmas di tengah masyarakat.
Kepada anggota Polri yang baru saja dilantik, Wakapolda NTB berpesan tiga hal yang harus tetap dijaga sebagai modal agar dapat menunjukkan prestasi sebagai anggota Polri yang tugas pokoknya sebagai Pelindung, Pengayom dan Pelayan masyarakat.
Pertama, Wakapolda NTB berharap kepasa Anggota Polri yang baru saja dilantik untuk tetap “Ingat”.
“Adek-adek harus tetap ingat kepada semua hal yang dapat mencoreng nama baik Keluarga dan institusi. Harus ingat dan menyadari segala perjuangan yang dilalui sehingga menjadi seperti sekarang ini. Jauhkan diri dari perangai negatif seperti sombong, angkuh, takabur dll, “beber Wakapolda NTB.
Kedua, Wakapolda NTB Berpesan untuk “Tidak Meremehkan Sesuatu”. Anggota Polri tidak boleh memiliki rasa untuk meremehkan orang lain karena bisa jadi orang yang kita remehkan akan lebih baik dari pada kita sendiri.
Baca juga:
Pengertian Blog, Struktur Umum dan Jenisnya
|
“ Bisa jadi yang kita Remehkan itu lebih bisa dari pada kita, bisa jadi yang kita Remehkan itu lebih panutan dari pada kita, bisa jadi masalah yang kita remehkan itu ternyata jadi besar dan tidak mampu di selesaikan, maka jangan sekali-kali Remehkan orang lain ataupun permasalahan sekecil apapun, “ucapnya.
Terakhir yang Ketiga, Wakapolda NTB berharap anggota yang baru dilantik untuk tidak “Memaksakan”.
“Jika adik-adik nantinya sudah bertugas, maka dalam kehidupan sehari-hari termasuk dalam menjalankan tugas sebagai Polri tidak boleh memaksakan, “ ucapnya.
Jenderal bintang satu ini mencontohkan beberapa hal tentang Memaksakan. Polri sudah mengevaluasi semua anggota yang akan ditempatkan di fungsi masing-masing. Seorang angota tidak boleh memaksakan diri bertugas di fungsi yang sesuai keinginan sementara pimpinan menilai anggota tersebut cocok dan tepat di fungsi A misalnya.
Kemudian lanjutnya, anggota Polri tidak boleh memaksakan diri dalam melakukan tugas-tugasnya sementara dia dalam keadaan tidak sehat. Anggota Polri tidak boleh memaksa keinginannya tanpa mengukur kemampuannya.
“Nah hal ini harus dihindari oleh seorang Polri. Jadi jangan sekali-kali Memaksakan, “ jelas Pria yang kerap disapa Ruslan ini. (Adb)